Saya dan Indonesia (vol.1)

Hari ini, saya akan menulis tentang pertemuan saya dengan Indonesia.

Saya tidak bisa berbahasa Indonesia dengan baik,

jadi tolong maafkan saya jika ada kesalahan dalam kalimat！！

Itu adalah ketika saya masih seorang wanita muda dan cantik＾＾

Saya punya seorang adik perempuan yang suka berselancar.

Dia tiba-tiba berkata, “Aku ingin menjadi peselancar profesional!"

dan dia berangkat ke Australia..

Tidak ada HP seperti yang ada sekarang.

Cara mengontaknya adalah melalui panggilan

telepon internasional atau kirim surat.

Orang tuanya sangat khawatir ketika dia tidak

kembali setelah berbulan-bulan.

Jadi, orang tuanya meminta saya pergi ke Australia

untuk mengetahui bagaimana keadaan dia.

Saya menulis surat kepadanya dan beristirahat dari pekerjaan

untuk mempersiapkan perjalanan.

Tepat sebelum saya pergi, saya menerima balasan surat dari dia.

“Saya tidak akan berada di sana ketika Anda datang ke Australia.

Saya akan ada di Bali, Indonesia.”

”Bali~~~? Indonesia~~~~???”

Saya harus mengubah perjalanan saya.

Dia biasanya bekerja di Australia, dan ketika dia punya cukup uang dia

pergi ke Bali dan berselancar.

Bandar Udara Internasional Ngurah Rai di Denpasar Indonesia

sangat sederhana tidak seperti saat ini.

Saya menjalani prosedur imigrasi sambil digigit nyamuk.

”Kenapa bukan Australia? ?”

”Jika itu adalah sebuah pulau, Hawaii lebih baik.”

Saya pikir begitu pada malam yang panas dan lembab itu.

Inilah pertemuan pertama saya dengan Indonesia.

Lain kali, saya ingin menulis lanjutan dari cerita ini.

Ngomong-ngomong, adik saya menyerah untuk menjadi peselancar profesional setelah itu dan kembali ke Jepang.

Sekarang dia sudah menikah dan menjadi ibu dari dua anak perempuan.

Suami adik saya juga suka berselancar.

Jadi, saya dengar kadang-kadang mereka masih pergi ke pantai.

Bersambung…