Ada sebuah buku di sini.
Saya sudah membaca buku ini sejak lama.
Itu jauh sebelum saya mulai belajar bahasa Indonesia.
Waktu itu saya berhenti membaca di tengah jalan.
Buku ini sulit dibaca karena banyak nama orang dan nama tempat.
Namun, kisah Pulau Ternate dan pohon cengkeh yang tertulis dalam buku ini
masih melekat dalam ingatan saya.
Sekarang, saya sedang belajar bahasa Indonesia dan belajar tentang Indonesia.
Jadi, perasaan saya terhadap Pulau Ternate semakin kuat.
Saya ingin naik ke “Benteng” dan merasakan semilir angin “Age of Discovery”.
Saya ingin pergi melihat pohon cengkeh tertua yang bernama “Cengkeh Afo”
di Gunung Gamalama.
Kenyataannya, saya sibuk dengan pekerjaan dan pekerjaan rumah tangga, jadi,
sulit untuk bepergian.
Namun, saya berpikir, saya ingin mempertahankan mimpi dan romantisme.
