Museum Ghibli (三鷹の森ジブリ美術館)
- yumikacang
- 6月13日
- 読了時間: 2分
Bulan lalu saya menulis karangan tentang “Hutan Hake”.
Saat itu saya memperkenalkan tempat itu sebagai tempat yang menjadi latar belakang film anime Studio Ghibli “Arrietty”.
Saat menulis karangan itu, saya teringat Museum Ghibli.
Saya sudah mengunjungi Museum Ghibli bersama keluarga seorang teman anak saya saat pertama kali dibuka.
Itu sudah lama sekali.
Saat museumnya pertama kali dibangun, ada rumor menarik bawah“Robot-hei (karakter dari film Laputa:castle in the sky)”dan“Neko-basu(karakter dari film My neighbour Totoro)”akan berlari mengelilingi bagian dalam Taman Inokashira di tengah malam.
Bagaimana situasinya sekarang, ya?
Saya pikir, “ Saya mau pergi! ”.
Perlu reservasi untuk mengunjungi Museum Ghibli dan biaya/tiket masuknya (adalah) 1.000 yen.
Saya memesan tiket secara online.
Museum Ghibli bisa dicapai dengan berjalan kaki selama 20 menit dari pintu keluar selatan Stasiun Kichijoji melalui Taman Inokashira.
Pada hari yang cerah, jalan-jalannya enak sekali.

Saya tiba 10 menit sebelum waktu reservasi saya, tetapi sudah ada antrean panjang orang-orang yang menunggu untuk masuk.
Yang mengejutkan saya, sekitar 80% pendatang adalah wisatawan asing.
Kalau saya tidak salah ingat, dulu museumnya hanya memamerkan“Neko-basu”besar, “Robot-hei”, dan beberapa gambar asli dari film tersebut.
Namun sekarang sudah berubah menjadi museum yang sangat bagus.
Banyak gambar asli, reproduksi ruangan tempat skenario dan gambar asli dibuat, dan banyak berbagai bahan dipajang dengan cara yang cerdik.
Selain itu, film pendek yang diputar di sini tidak memiliki dialog.
Jadi, orang yang tidak mengerti bahasa Jepang pun bisa menikmatinya.
Seperti sebelumnya, ada anak-anak kecil bermain di sekitar area “Neko- basu”, tetapi sebagian besar pengunjung di museum adalah orang dewasa.
Menurut saya, hal ini karena di dalam museum ada banyak tangga, di dalam ruang pameran gelap, pameran dari sudut pandang orang dewasa, dan di mana-mana sangat ramai.
Saya sudah menonton sebagian besar film Studio Ghibli.
Jadi, walaupun tempat ini sangat ramai, saya dapat bersenang-senang.
Fotografi dilarang di dalam museum sehingga pengunjung bisa berkonsentrasi dan menikmati pameran.
Saya suka mengambil foto tetapi saya setuju dengan aturan ini.
Fotografi diizinkan di luar museum dan di taman atap.


Dalam perjalanan pulang, saya merasa lelah, jadi, saya naik bus ke Stasiun Kichijoji.
Dari jendela bus, saya bisa melihat toko“SURABI” yang sudah pernah diperkenalkan di kelas sebelumnya.
Lain kali saya mau membeli Surabi.
Saya juga ingin pergi ke “GHIBLI PARK” di Prefektur Aichi.
Dan kalau saya pergi ke Prefektur Aichi saya juga ingin bertemu Taro-kun Komodo dragon di Higashiyama Zoo and Botanical Gardens.
Namun saya akan menggunakan semua cuti berbayar saya pada perjalanan saya ke Indonesia…,jadi, ini mungkin mustahil, ya….
